0
0
Di tengah meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan keberlanjutan, muncul tren baru yang semakin populer: flexitarian. Berbeda dengan vegetarian atau vegan yang ketat, flexitarian adalah gaya makan yang lebih fleksibel, fokus pada konsumsi makanan nabati namun tetap memperbolehkan daging dalam jumlah terbatas.
Banyak generasi modern, khususnya milenial dan Gen Z, menganggap pola makan ini lebih realistis. Mereka bisa tetap menikmati hidangan daging favorit tanpa merasa bersalah, sekaligus menjaga keseimbangan dengan konsumsi sayuran dan buah.
Selain sehat, flexitarian juga sejalan dengan kepedulian lingkungan. Mengurangi konsumsi daging berarti menekan jejak karbon dari industri peternakan. Inilah yang membuat tren ini bukan hanya soal kesehatan pribadi, tetapi juga kontribusi untuk bumi.
Restoran dan kafe pun ikut menyesuaikan. Menu “plant-forward” kini semakin banyak ditawarkan, dari burger berbahan nabati hingga susu alternatif seperti oat milk dan almond milk. Media sosial ikut memperkuat tren ini dengan munculnya komunitas flexitarian yang aktif berbagi resep kreatif.
Yang menarik, pola makan ini tidak menimbulkan kesan “ekstrem” seperti diet lain. Justru, fleksibilitasnya membuat orang lebih konsisten menjalaninya. Bagi banyak orang, ini adalah jalan tengah antara menikmati makanan dan menjaga kesehatan.
Result: Flexitarian Trend adalah simbol gaya hidup modern: sehat, fleksibel, dan peduli lingkungan. Dengan pola makan ini, generasi sekarang menemukan cara cerdas untuk hidup lebih baik tanpa kehilangan kenikmatan.
