Read Time:26 Second
AI kini tidak hanya menghitung data, tapi juga menciptakan karya seni: lukisan, musik, hingga puisi.
Algoritma seperti DALL-E atau ChatGPT mampu menghasilkan karya yang menyaingi seniman manusia.
Sebagian orang melihatnya sebagai peluang kolaborasi antara manusia dan mesin.
Namun, banyak seniman merasa terancam karena karya mereka bisa ditiru dan dipasarkan oleh AI.
Selain itu, muncul pertanyaan: apakah seni yang diciptakan AI punya “jiwa”, atau hanya sekadar imitasi dari data yang dipelajari?
Kesimpulannya, AI dalam seni adalah babak baru yang memicu perdebatan panjang tentang makna kreativitas.