Dampak Work-Life Blend terhadap Burnout dan Produktivitas

Dampak Work-Life Blend terhadap Burnout dan Produktivitas

0 0
Read Time:45 Second

San Francisco – Dengan meluasnya remote work pasca-pandemi, garis antara pekerjaan dan kehidupan pribadi telah memudar, menciptakan gaya hidup yang disebut Work-Life Blend. Meskipun fleksibel, gaya hidup ini memiliki dampak kompleks pada kesehatan mental dan produktivitas.

Work-Life Blend memungkinkan karyawan untuk menyesuaikan jadwal kerja mereka di sekitar kehidupan pribadi (misalnya, berolahraga di pagi hari dan bekerja di malam hari), yang meningkatkan otonomi dan kepuasan. Namun, kelemahan fatalnya adalah kesulitan untuk benar-benar disconnect. Dengan smartphone dan email yang selalu ada, batasan psikologis menghilang, yang sering kali mengarah pada kelelahan kronis (burnout).

Untuk mengelola work-life blend secara sehat, profesional perlu menetapkan “jaring pengaman digital”—aturan yang jelas tentang kapan dan di mana mereka boleh bekerja (misalnya, melarang pekerjaan di kamar tidur), dan menggunakan teknologi untuk mengotomatisasi penghentian kerja (shutdown digital) yang disengaja. Keseimbangan dalam gaya hidup modern bukanlah membagi waktu, tetapi mengintegrasikan keduanya secara sadar dan sehat.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %